Sabtu, 19 September 2015

Sang Pencerah

Sang pencerah

Pagi itu begitu dingin, sang mentari fajar hendak menampakkan sinar terangnya yang indah menghiasi bumi, aku bersegera melaksanakan kewajibanku sebagai muslim yang baik untuk melaksanakan solat subuh.

Aku melusuri lorong-lorong gang untuk menuju masjid terdekat, dengan menggunakan lampu semprong sederhana untuk menghiasi jalan nan sempit, sampai dimasjid, aku bersegera mangikuti ibadah solat subuh berjamaah yang sedang berlangsung, aku berusaha mencapai kekhusukan dalam solatku dan berdoa agar aku diberi kelapangan hati dalam menghadapi berbagai persoalan masalah, agr diberi kelapangan rezeki nan berkah, diberi umur yang barokah.
 “ali kok terlambat solatnya?” Tanya pak somad usai melihatku selesai berdoa, aku tersenyum kecil mendengar pertanyaan itu, “terlamabat bangun pak”jawabku, “oh… yaya bapak ngerti kok, kenapa bisa terlambat bangun… pasti karna cuaca dingin! Ya kan?” ujar pak somad “iya pak” jawabku seraya tersenyum kecil memandang pak somad, “ya sudah kalau begitu, bapak pergi dulu ya”, “iya pak” jawabku, “monggo” “monggo”. Begitu pak somad pulang akupun juga pulang. diperempatan jalan aku bertemu dengan seorang yang tak kukenal, namun sepertinya aku pernah mengenalinya, ntah diman akutak tau pasti yang jelas aku seperti pernah melihat wajahnya.
 "wahai anak muda jalanilah hidup ini dengan ikhlas, karna ikhlas adalah perisai kehidupan dari godaan setan yang terlaknat" ujarnya, pernyataan itu membuatku kaget, dan tiba-tiba ia menghilang tak tahu kemana perginya?, aku bingung bercampur perasaan yang gundah "astaghfirullahal'azim" apa aku sedang bermimpi, aku menampar pipiku sendiri dan aku merasakan sakit atas tamparanku, "aku tidak mimpi" aku berkata dalam hatiku, "siapa kakek tua tadi" aku makin penasaran dan semakin bingung atas kejadian ini? aku bergegas menuju rumah dan meluangkan waktu untuk beristirahat "ah.... mungkin aku hanya kecapean" ucapku pelan, karna fikiran yang tak menentu aku kembali keatas ranjang dan tidur.
Namun kejadian itu terulang dalam mimpiku dan seseorang yang kujumpai tadi masih berkata demikian, sekejap kemudian aku terbangun dari tidurku dan beranjak pergi ke kamar mandi untuk berwudhu, kuhabiskan waktu setengah hari hanya untuk beribadah kepadanya, aku tak tahu ibadah apa yang aku lakukan namun yang penting bagiku ialah mengerjakan solat dan mendekatkan diri padanya, sampai menjelang zuhur akupun pergi ke masjid, kembali kujalani gang-gang kecil yang kumuh untuk menujunya, sesampai disana tak seperti biasanya tak seorangpun berada dimasjid kecuali seorang yang pernah kujumpai waktu itu, saat itu juga aku bertanya padanya "assalamualaikum"sapaku, "waalaikumsalam"jawabnya, "maaf,bolehkah aku bertanya?"ucapku mengawali pembicaraan, aku menatap lekat wajahnya, kelihatannya dia telah berumur limapuluh tahunan namun aku tak tahu pasti "boleh"jawabnya sehingga membuatku terjaga dari lamunanku.

"Bapak orang baru desa ini ya"
"tidak"
"maaf, maksud yang bapak sampaikan waktu kita berjumpa tadi apa ya pak"tanyaku
 "setan adalah musuh yang nyata bagi kita, dia akan menjerumuskan semua manusia yang ada dimuka bumi ini dengan segala caranya, dan cara yang paling tepat untuk menghindarinya adalah ikhlas, dengan ikhlas hati seorang manusia akan tentram, dengan ikhlas hati manusia akan tenang, dan setan pasti tidak bisa menjerumuskan manusia kedalam neraka bgi siapa yang ikhlas" katanya, tiba-tiba dia menghilang kembali, aku mencari-carinya dan melihat semua isi ruangan yang ada dimasjid, namun sungguh aneh yang kulihat hanyalah orang-orang memandangiku dengan rasa keanehan, aku melihat diantara mereka berdiri ada pak somad seketika itu pula aku bertanya padanya "pak, apakah bapak melihat bapak-bapak yang tadi bercakap cakap denganku"tanyaku "tidak ali, kami hanya melihatmu duduk sambil berbicara ntah dengan siapa"jawab pak somad.
 aku bingung bercampur penasaran, ntah apa yang kufikirkan saat ini da aku kembali bertanya "apakah sudah azan pak?"tanyaku, "sudah, ayo kita solat dulu" ajak pak somad, aku melaksanakan solat zuhur berjamaah setelah usai aku dipanggil oleh pak somad "sebenarnya ada apa to li?" tanya pak somad, aku menjawab semua yang telah kualami hari ini, dari mulai saat aku berjumpa digang menuju rumahku hingga menjelang zuhur tadi, setelah mendengar penjelasan dariku kelihatannya pak ali terkesan oleh ceritaku ini "semoga yang bertemu dengan nak ali itu salah satu dari waliyullah"ujar pak somad, aku mengaminkan dalam hati, namun hatiku tetap bertanya-tanya? apakah benar yang kualami barusan?, "aku bertemu dengan waliullah" ucapku dalm hati, "nak ali, sebaiknya pulang dahulu, istirahat! mungkin ali terlalu kaget dengan lejadian ini" ujar pak somad memberi saran, aku hanya menjawab dengan anggukan dan setelah itu pergi menuju rumah dan istirahat, ntah kenapa tidurku begitu nyenyak sampai-sampai aku tidak solat ashar dimasjid.
          sore itu kuhabiskan dengan mengingat-ingat kejadianyang baru kualami, aku merasa sangat bersyukur kepada Allah karena telah mempertemukanku dengan salah satu kekasihnya, walaupun tidak pasti !, tapi aku mendapat banyak ilmu dan pelajaan berharga darinya. sejak itu aku menjalani hidupku dengan bersaha mewujudkan rasa keikhlasan dalam hati.........!











Minggu, 13 September 2015

dibalik man jadda

DIBALIK MAN JADDA

   DAFTAR ISI:
1.     Pengantar penulis
2.      Keluhan dipagi hari
3.      Pertengkaran
4.      Sahabat terbaik
5.      Mendapat penghargaan
6.      Libur panjang
7.      SMA unggulan
8.      Semester suram
9.      Kejadian tragis
10.  Indah kabur?
11.  Pendidikan
12.  Musolla kecil
13.  Nilai terbaik
14.  Petunjuk cermat!
15.  Pencarian
16.  Dibalik man jadda
17.  Tentang penulis

pengantar penulis
              Dengan nama Allah yang telah melimpahkan rahmatnya kepada setiap hambanyayang sadar maupun yang tidak.Segala puji bagi Allah yang maha baik, yang memberikan kita karunia permenit, per detik, setiap kedipan mata, diantara kedipan mata, bahkan disaat kita tak menyadarinya.
     Syukurku pada-Nya yang yang telah memberi umur kepada hambanya yang hina dan penuh kelemahan ini untuk dapat menulis dengan segala keterbatasan pengetahuannya.
      Novel ini bercerita bercerita tentang seorang pemuda yang gigih dalam menuntut ilmu. Menghadapi berbagai cobaan dan rintangan,berisi tentang semangat juang,cinta dan impian.
Penulis tidak bermaksud lancang atas ini!, namun niat penulis saat ini adalah bagaimana upaya agar anak zaman sekarang lebih cenderung mementingkan belajar dari pada pergaulan bebas yang cenderung masuk kedalam dunia narkoba, sexs bebas dan tindakan kriminal lainnya. karena umumnya anak remaja masyarakat indonesia saat ini hanya mementingkat kesenangan saja, namun tak pernah memikirkan kesusahan!
banyak anak zaman sekarang yang terlibat dalam masalah narkoba, karna penyebab dari dampak pergaulan bebas.
      Kalau ada ungkapan penulis dalam novel ini yang tak layak dibaca , mohon agar pembaca memaafkan kesalahan penulis, karna khayalan penulis hanya sebatas itu.
           
Selamat menikmati,semoga bermanfaat!



            



Rabu, 09 September 2015

PENDIDIKAN


pendidikan

"Apa yang anda lihat "
"apa yang anda dengar"
"apa yang anda rasakan"
"adalah pendidikan"
      

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFtXKi7i37hvrSv2PGv78BCSTHhSWCgx5kImFSOe3xdYG-aW6ZlyOAc8D09XzMIoVM3-qKuYBL13mCthosEG8n3sTNMSr4v5EID6jNSZENDV-4sVbpGkrxXnh7LZDnc8GzS-Ew5enpPoAf/s1600/images+%252812%2529.jpg        Pendidikan adalah gerbang menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Banyak orang-orang sukses yang tentunya melewati yang namanya pendidikan. Namun..... tidak semua orang berpendidikan itu sukses, tetapi jika di bandimgkan dengan orang yang tidak berpendidikan! maka orang yang berpendidikanlah yang lebih unggul.
          pendidikan adalah alat untuk mengembangkan diri, mental, pola fikir, dan juga kualitas diri.
Banyak orang yang gagal dalam brpendidikan! apalagi yang tidak berpendidikan? yang pasti.... mereka yang tidak mempunyai pendidikan susah dalam mengembangkan hal-hal yang diminatinya, dengan tujuan agar mendapat kehidupan yang baik.
          Pendidikan adalah prioritas yang lebih baik untuk mengarah kearah yang lebih baik, dan masa depan yang lebih cerah. Tentunya kita berfikir bagaimana cara berpendidikan yang baik! bagaimana caranya? 
Caranya ialah dengan mendasarkan motivasi pada setiap pelajar! karna motivasi sangat berperan pentig dalam pendidikan. Sebab! dengan adanya motivasi tersebut akan mendorong semangat belajar, dan sebaliknya seseorang yang tiada memiliki motivasi dalam hidupnya maka akan melemahkan semangatnya dalam menempuh pendidikan. Motivasi ialah syarat mutlak seorang pelajar.
Seorang yang berpendidikan tanpa motivasitidak akan berhasil secara maksimal.
           Dalam kehidupan kita seperti saat sekarang ini, seseorang dapat dipandang terhormat apabila berpendidikan. Banyak pendidikan yang unggul di indonesia, sebagai negara bagi kita! seperti halnya "Pesantren", banyak pendidikan yang unggul yang terdapat dari pesantren.
Banyak alumni pondok pesantren yang sukses yang bisa kita lihat! presiden ke-3 indonesia "Abdurahman Wahid" juga alumni dari pesantren. ketua muhammadiyah "Din syamsudin" seorang alumni pondok pesantren darussalam gontor, dan masih banyak contoh lainnya!
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiK-3-PQoBfsCmOKpx0JNVmQ9R3RLPaBMAr_8bt8AU7ASgnpq9iNtrB0HWMZPgsx3oDKxOF-ytj79dpy_lbOsAnaxoZpnN29rUkxm3yujjdfrSDngqLTZMNUokZ_gM9xJvXGWYeJULY2rll/s400/download+%25282%2529.jpg

    

Selasa, 08 September 2015

Renungan

RENUNGAN
      
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhQcRcloVI606TaCUmk54ObUTFKqf-njCFRVy_HZm6TxcRfeXwuffnM1r96PT9D1KjiEBk0zE64d3EvGUuHzQVXnk9mzsx2FV_1pifvWLqbQtha0IqcEelFPARvIvNRbVsoFUQ2YZ2nA6e/s1600/images+%25286%2529.jpg
      Tatkala ku datangi sebuah cermin..... tampak sosok yang telah lama kukenal dan sangat sering ku lihat. Namun aneh! sesungguhnya aku belum mengenal siapa yang kulihat. 
      Tatkala kutatap wajah.... hatiku bertanya? apakah wajah ini yang kelak akan bercahaya dan bersinar indah di Surga sana? atau.... wajah ini yang akan hangus legam di neraka jahannam?. 
      Tatkala kutatap mata! hatiku bertanya? mata inikah yang akan menatap penuh kelezatan dan kerinduan? menatap Allah, Rasullullah, menatap kekasih-kekasih Allah kelak? ataukah mata ini yang akan terbelik, melotot, menganga, terburai menatap neraka Jahannam.

Apakah mata penuh maksiat ini akan menyelamatkan?
Wahai mata apakah yang engkau tatap selama ini?????
      Tatkala kutatap mulut! apakah mulut ini yang akan mendesah penuh kerinduan..... mengucap kata nanindah "LAILAHAILLALLAH" saat malaikat maut datang menjemput? ataukah mulut ini menganga dengan lidah menjulur, dengan lengking jeritan penuh pilu yang akan mencopot sendi-sendi pendengaran. Apakah mulut ini yang manjadi pemakan buah zakum jahannam...... yang getir, penghangus, penghancur setiap usus! apakah yang telah engkau ucapkan wahai mulut yang malang.....!
Aku menangis
Berapa dusta yang telah engkau ucapkan, berapa banyak hati-hati yang tersayat dengan pisau kata-katamu nan indah semanis madu! yang palsu engkau ucapkan untuk menipu...... berapa jarang engkau jujur.... betapa langkanya syahdu permohonan kepada tuhan agar dapat mengampunimu!!
       Tatkala ku tatap tubuh.....!
Apakah tubuh ini yang akan bersinar terang, besuka cita, dan bercengkrama di alam surga!!!
atau....? tubuh ini yang akan tercabik-cabik nanar mendidih di dalam lahar membara jahannam. Terpasung tanpa ampun, derih yang tak pernah berakhir..!
Wahai tubuh berapa maksiat yang telah engkau lakukan? berapa banyak hamba-hamba Allah yang engkau tindas dengan kekuatanmu....? betapa banyak orang-orang yang engkau acuhkan saat mereka meminta pertolongan padahal engkau mampu! betapa banyak hak-hak yang engkau rampas.
        Ketika kutatap engkau wahai tubuh yang malang!! seperti apakah gerangan isi hatimu? apakah hatimu seperti langit biru nan indah disana? ataukah seperti daki-daki yang melekat dalam tubuhmu? 
        Ketika aku menatap cermin.....! terbayang yang tercermin itu ibarat seonggok sampah! sampah yang terbungkus busuk. Dan tiada lagi berguna....
"Ya Allah selamatkanlah Aku"

Semacam apa?
      
        saat kutatap langit..... ingin rasanya aku terbang dan mencabik-cabikawan dan membuka pintu langit.....!

Aku ingin seperti burung!!!!

yang tiada ditanya ketika kiamat tiba! yang selalu terbang menghias dunia, dan tak pernah menimbulkan kekacauan....

Aku ingin menjadi rumput!!!

yang selalu sabar dalam menghadapi kehidupan!!! yang selalu diinjak, padahal mengindahkan bumi!!!

Aku tak ingin menjadi daun yang kering....!

yang lemah....jatuh....dan tiada berguna, menimbulkan  kekotoran, merusak pandangan....! Aku tak ingin!!!!

        namun inilah takdir dari sang Maha Raja.... Aku manusia, makhluk paling sempurna diantara makhluk lainnya, tapi sayang.... manusia akan ditanya bila kiamat tiba. Ditanya saat berada dialam barzah.... ditanya saat berada di padang mahsyar.
Aku Sedih........
Nafsu..... kaulah penyebabnya, andai engkau tak diciptakan oleh sang Maha Raja, maka tak ada pertumpahan darah diatas dunia..... andai engkau tak diciptakan oleh sang Maha Raja... maka manusia tak akan ada yang lalai dari kewajibannya....!
Aku Menangis......
Apakah aku yang akan bernaung di alam surga sana? bercanda ria, bergembira, dan bergembiraselamanya....!
Ataukah akuseorang ahli neraka.... yang dicambuk, dirajam, ditusuk, dan disiksa yang tak berkehentian....! yang berenang dalam bantaian ombak api api neraka yang maha dahsyat????
        Sedih.... sedih bila membayangkannya....!
Apakah aku manusia yang lebih mulia dari pada Malaikat?? malaikat yang selalu taat atas perintah rabbul izzah!! yang mampu sujud hingga ratusan tahun lamanya....?
Ataukah aku manusia yang lebih hina dari pada hewan yang tak memiliki akal fikiran...? 
Manusia macam apakah Aku ini.....?