Sang pencerah
Pagi itu begitu
dingin, sang mentari fajar hendak menampakkan sinar terangnya yang indah
menghiasi bumi, aku bersegera melaksanakan kewajibanku sebagai muslim yang baik
untuk melaksanakan solat subuh.
Aku melusuri
lorong-lorong gang untuk menuju masjid terdekat, dengan menggunakan lampu
semprong sederhana untuk menghiasi jalan nan sempit, sampai dimasjid, aku
bersegera mangikuti ibadah solat subuh berjamaah yang sedang berlangsung, aku
berusaha mencapai kekhusukan dalam solatku dan berdoa agar aku diberi
kelapangan hati dalam menghadapi berbagai persoalan masalah, agr diberi
kelapangan rezeki nan berkah, diberi umur yang barokah.
“ali kok terlambat solatnya?” Tanya pak somad
usai melihatku selesai berdoa, aku tersenyum kecil mendengar pertanyaan itu,
“terlamabat bangun pak”jawabku, “oh… yaya bapak ngerti kok, kenapa bisa
terlambat bangun… pasti karna cuaca dingin! Ya kan?” ujar pak somad “iya pak”
jawabku seraya tersenyum kecil memandang pak somad, “ya sudah kalau begitu,
bapak pergi dulu ya”, “iya pak” jawabku, “monggo” “monggo”. Begitu pak somad
pulang akupun juga pulang. diperempatan jalan aku bertemu dengan seorang yang
tak kukenal, namun sepertinya aku pernah mengenalinya, ntah diman akutak tau
pasti yang jelas aku seperti pernah melihat wajahnya.
"wahai anak muda jalanilah hidup ini
dengan ikhlas, karna ikhlas adalah perisai kehidupan dari godaan setan yang
terlaknat" ujarnya, pernyataan itu membuatku kaget, dan tiba-tiba ia
menghilang tak tahu kemana perginya?, aku bingung bercampur perasaan yang
gundah "astaghfirullahal'azim" apa aku sedang bermimpi, aku menampar
pipiku sendiri dan aku merasakan sakit atas tamparanku, "aku tidak
mimpi" aku berkata dalam hatiku, "siapa kakek tua tadi" aku
makin penasaran dan semakin bingung atas kejadian ini? aku bergegas menuju
rumah dan meluangkan waktu untuk beristirahat "ah.... mungkin aku hanya
kecapean" ucapku pelan, karna fikiran yang tak menentu aku kembali keatas
ranjang dan tidur.
Namun kejadian itu
terulang dalam mimpiku dan seseorang yang kujumpai tadi masih berkata demikian,
sekejap kemudian aku terbangun dari tidurku dan beranjak pergi ke kamar mandi
untuk berwudhu, kuhabiskan waktu setengah hari hanya untuk beribadah kepadanya,
aku tak tahu ibadah apa yang aku lakukan namun yang penting bagiku ialah
mengerjakan solat dan mendekatkan diri padanya, sampai menjelang zuhur akupun
pergi ke masjid, kembali kujalani gang-gang kecil yang kumuh untuk menujunya,
sesampai disana tak seperti biasanya tak seorangpun berada dimasjid kecuali
seorang yang pernah kujumpai waktu itu, saat itu juga aku bertanya padanya
"assalamualaikum"sapaku, "waalaikumsalam"jawabnya,
"maaf,bolehkah aku bertanya?"ucapku mengawali pembicaraan, aku
menatap lekat wajahnya, kelihatannya dia telah berumur limapuluh tahunan namun
aku tak tahu pasti "boleh"jawabnya sehingga membuatku terjaga dari
lamunanku.
"Bapak orang baru desa ini ya"
"tidak"
"maaf, maksud yang bapak sampaikan waktu kita berjumpa tadi apa ya pak"tanyaku
"setan adalah musuh yang nyata bagi kita, dia akan menjerumuskan semua manusia yang ada dimuka bumi ini dengan segala caranya, dan cara yang paling tepat untuk menghindarinya adalah ikhlas, dengan ikhlas hati seorang manusia akan tentram, dengan ikhlas hati manusia akan tenang, dan setan pasti tidak bisa menjerumuskan manusia kedalam neraka bgi siapa yang ikhlas" katanya, tiba-tiba dia menghilang kembali, aku mencari-carinya dan melihat semua isi ruangan yang ada dimasjid, namun sungguh aneh yang kulihat hanyalah orang-orang memandangiku dengan rasa keanehan, aku melihat diantara mereka berdiri ada pak somad seketika itu pula aku bertanya padanya "pak, apakah bapak melihat bapak-bapak yang tadi bercakap cakap denganku"tanyaku "tidak ali, kami hanya melihatmu duduk sambil berbicara ntah dengan siapa"jawab pak somad.
aku bingung bercampur penasaran, ntah apa yang
kufikirkan saat ini da aku kembali bertanya "apakah sudah azan
pak?"tanyaku, "sudah, ayo kita solat dulu" ajak pak somad, aku
melaksanakan solat zuhur berjamaah setelah usai aku dipanggil oleh pak somad
"sebenarnya ada apa to li?" tanya pak somad, aku menjawab semua yang
telah kualami hari ini, dari mulai saat aku berjumpa digang menuju rumahku
hingga menjelang zuhur tadi, setelah mendengar penjelasan dariku kelihatannya
pak ali terkesan oleh ceritaku ini "semoga yang bertemu dengan nak ali itu
salah satu dari waliyullah"ujar pak somad, aku mengaminkan dalam hati,
namun hatiku tetap bertanya-tanya? apakah benar yang kualami barusan?,
"aku bertemu dengan waliullah" ucapku dalm hati, "nak ali,
sebaiknya pulang dahulu, istirahat! mungkin ali terlalu kaget dengan lejadian
ini" ujar pak somad memberi saran, aku hanya menjawab dengan anggukan dan
setelah itu pergi menuju rumah dan istirahat, ntah kenapa tidurku begitu
nyenyak sampai-sampai aku tidak solat ashar dimasjid.
sore itu kuhabiskan dengan mengingat-ingat kejadianyang baru kualami, aku merasa sangat bersyukur kepada Allah karena telah mempertemukanku dengan salah satu kekasihnya, walaupun tidak pasti !, tapi aku mendapat banyak ilmu dan pelajaan berharga darinya. sejak itu aku menjalani hidupku dengan bersaha mewujudkan rasa keikhlasan dalam hati.........!
sore itu kuhabiskan dengan mengingat-ingat kejadianyang baru kualami, aku merasa sangat bersyukur kepada Allah karena telah mempertemukanku dengan salah satu kekasihnya, walaupun tidak pasti !, tapi aku mendapat banyak ilmu dan pelajaan berharga darinya. sejak itu aku menjalani hidupku dengan bersaha mewujudkan rasa keikhlasan dalam hati.........!
mana peningkatannya sul
BalasHapus