Sejarah Singkat
Pondok Pesantren Modern As-Salam
Secara historis, keberadaan Pondok Pesantren
Modern As-Salam ini bermula dari keprihatinan Mbah Imam Puro, sesepuh desa
Bangsal, melihat kondisi masyarakat waktu itu yang jauh dari kehidupan agama.
Kemudian, beliau berinisiatif mendirikan
mushalla sebagai tempat ibadah sekaligus menanamkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah
itu dilanjutkan putra beliau, Mbah H. Abdus Salam beserta istrinya Hj.
Masrurah. Mereka memiliki harapan yang mulia agar kelak bisa mendirikan
pesantren.
Untuk mewujudkan wasiat orangtua, KH. Abbas
Nawawi (alumni Gontor 1964), Almarhum
KH. Abdullah Nawawi (alumni Gontor
1966), dan KH. Drs. Syuaib Nawawi, M.Pd.I (alumni Gontor 1968), serta dibantu
saudara-saudaranya bersepakat untuk mendirikan Pondok Pesantren Modern As-Salam
(PPM As-Salam) tahun 2002. Setahun kemudian (2003), berdirilah SMP Islam
As-Salam dan menerima santri baru.
Kemudian pada tahun 2015, PPM As-salam
mendirikan MA Grafika As-Salam, pendidikan berbasis pesantren yang
berkonsentrasi di bidang penulisan dan desain grafis.
Secara bahasa, grafika berarti segala bentuk
pengungkapan dalam bentuk huruf, tanda, dan gambar yang diperbanyak melalui
proses percetakan atau digital guna disampaikan ke publik.
Bisa dibilang, grafika berkaitan dengan
penerbitan, percetakan, dan desain grafis. Untuk mencetak sesuatu, pasti ada
naskah yang dicetak, baik berupa buku, komik, majalah, koran, dan lain
sebagainya. Sebelum dicetak, pasti melibatkan desainer agar hasil cetakannya
bagus dan elegan. Di sinilah karya seni dan karya tulis bertemu.
Intinya, grafika mendidik untuk menjadi penulis, editor,
desainer grafis, dan tahu betul dunia penerbitan dan percetakan. Apalagi
perkembangan antara industri buku dan industri film saat ini saling memperkuat
satu sama lain. Ada banyak sekali buku yang diterbitkan dan kemudian difilmkan.
Ini menunjukkan bahwa cakupan grafika sangat luas, prospektif, dan menjanjikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar