Sabtu, 05 Mei 2018



Sejarah Singkat
Pondok Pesantren Modern As-Salam
Secara historis, keberadaan Pondok Pesantren Modern As-Salam ini bermula dari keprihatinan Mbah Imam Puro, sesepuh desa Bangsal, melihat kondisi masyarakat waktu itu yang jauh dari kehidupan agama.
Kemudian, beliau berinisiatif mendirikan mushalla sebagai tempat ibadah sekaligus menanamkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah itu dilanjutkan putra beliau, Mbah H. Abdus Salam beserta istrinya Hj. Masrurah. Mereka memiliki harapan yang mulia agar kelak bisa mendirikan pesantren.
Untuk mewujudkan wasiat orangtua, KH. Abbas Nawawi (alumni  Gontor 1964), Almarhum KH. Abdullah Nawawi (alumni  Gontor 1966), dan KH. Drs. Syuaib Nawawi, M.Pd.I (alumni  Gontor 1968), serta dibantu saudara-saudaranya bersepakat untuk mendirikan Pondok Pesantren Modern As-Salam (PPM As-Salam) tahun 2002. Setahun kemudian (2003), berdirilah SMP Islam As-Salam dan menerima santri baru.
Kemudian pada tahun 2015, PPM As-salam mendirikan MA Grafika As-Salam, pendidikan berbasis pesantren yang berkonsentrasi di bidang penulisan dan desain grafis.
Secara bahasa, grafika berarti segala bentuk pengungkapan dalam bentuk huruf, tanda, dan gambar yang diperbanyak melalui proses percetakan atau digital guna disampaikan ke publik.
Bisa dibilang, grafika berkaitan dengan penerbitan, percetakan, dan desain grafis. Untuk mencetak sesuatu, pasti ada naskah yang dicetak, baik berupa buku, komik, majalah, koran, dan lain sebagainya. Sebelum dicetak, pasti melibatkan desainer agar hasil cetakannya bagus dan elegan. Di sinilah karya seni dan karya tulis bertemu.
Intinya, grafika mendidik untuk menjadi penulis, editor, desainer grafis, dan tahu betul dunia penerbitan dan percetakan. Apalagi perkembangan antara industri buku dan industri film saat ini saling memperkuat satu sama lain. Ada banyak sekali buku yang diterbitkan dan kemudian difilmkan. Ini menunjukkan bahwa cakupan grafika sangat luas, prospektif, dan menjanjikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar